Book Kaleidoscope 2014 – Day 1: Top Five Male Characters

book-kaleidoscope-2014-button

Sebagaimana ritual blog ini dari tahun ke tahun, maka setiap akhir tahun ada Book Kaleidoscope yang merangkum sedikit banyak kesan dalam bacaan saya setahun terakhir. Masih di-host oleh kak Fanda, hari pertama Book Kaleidoscope ini sebenarnya adalah Top Five Book Boy/Girl Friends.

Kelemahan saya adalah, saya selalu kesulitan untuk memilih kategori ini. Ada sih yang sesuai kriteria, tetapi pengalaman tahun-tahun lalu, pasti ada yang dipaksakan. Tahun ini sebenarnya saya sudah memilih-milih, dan ada beberapa karakter villain yang justru lebih berkesan dan lebih apik penggambarannya daripada heronya. Tak mungkin kan karakter itu saya jadikan boyfriend, jadi sedikit saya modifikasi kategorinya menjadi Top Five Male Characters. Untuk menyeimbangkan, di hari ke-4 nanti saya akan menampilkan Top Five Female Characters saya.

So, here they are:

5. Barry Fairbother (The Casual Vacancy by J. K. Rowling)

Rory Kinnear for the upcoming BBC miniseries

Rory Kinnear for the upcoming BBC/HBO miniseries (source)

Saya mengagumi bagaimana setelah meninggalnya, pengaruh Barry masih bisa menggemparkan seisi kota. Baik musuh maupun kawannya sangat terpengaruh dengan kematiannya. Dan yang paling mengesankan adalah bagaimana dia bisa mempengaruhi seorang gadis semacam Krystal Weedon.

4. Frodo Baggins (The Lord of the Rings: The Fellowship of the Rings by J. R. R. Tolkien)

Sean Astin, Dominic Monaghan, Elijah Wood, and Billy Boyd (2001) (source)

Sebenarnya, secara umum saya menyukai semua karakter hobbit yang mengikuti perjalanan membawa cincin tersebut. Saya menyebutkan Frodo karena dia yang paling sering disorot, juga tanggung jawab besar yang dipikulnya sendiri. Watak dasar mereka yang setia dan pantang menyerah sangat mengharukan, mengingat perjalanan yang mereka lakukan tidaklah mudah. Kesan yang saya dapatkan dari buku agak berbeda dengan dalam film. Di buku, meski dikatakan bahwa hobbit lebih nyaman di rumahnya sendiri, baik Frodo, Sam, Merry maupun Pippin tak kelihatan keberatan dengan perjalanan penuh bahaya yang mereka lakukan, pun tiga yang terakhir sebenarnya bisa saja memilih untuk kembali ke Shire yang aman. Frodo juga berkali-kali menunjukkan kesiapannya untuk ditinggalkan, demi keselamatan kawan-kawannya.

3. Richard, Duke of Gloucester (King Richard III by William Shakespeare)

Martin Freeman (2014, Trafalgar Studio) (source)

Terlepas dari kelicikan dan kejahatan yang dilakukannya, Richard adalah seorang negarawan yang kuat. Dia memiliki pengikut yang percaya dengan segala keputusannya, hingga saat-saat akhir, saat mereka dikhianati, mereka baru menyadari bahwa tindakan mereka salah. Kecacatan fisiknya tak mengurangi pengaruhnya pada orang-orang di sekitarnya, termasuk pada (calon) istri dan (calon) mertuanya yang entah bagaimana bisa dibuat takluk oleh kata-kata manisnya.

Benedict Cumberbatch, for upcoming BBC series (The Hollow Crown: The Wars of the Roses)

2. Dorian Gray (The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde)

Ben Barnes (2009 movie adaptation)

Muda dan tampan, sebuah perpaduan sempurna, tetapi keduanya ternyata merusak kemurnian jiwanya. Saya bisa memahami bagaimana sayangnya Basil Hallward melihat perubahan Dorian, perubahan yang mengubah jiwanya, tapi tak pernah mengurangi pesonanya. Seandainya tidak berubah jahat, Dorian adalah karakter book boyfriend yang sempurna. Apalagi dalam salah satu film adaptasinya, Dorian diperankan oleh Ben Barnes (ehm).

1. Shadow (American Gods by Neil Gaiman)

Jika saya harus membuat kategori book boyfriend, rasanya hanya Shadow saja yang saya masukkan tanpa pikir panjang. Karakternya tidak sempurna, tentu saja, seperti karakter rekaan Gaiman pada umumnya. Namun, saat pertama bertemu dengannya, saya merasakan ada sesuatu yang berbeda padanya. Pertama, dia menyayangi istrinya, sangat menyayanginya, tak peduli kesalahan besar yang telah dilakukan istrinya, yang bagi saya tak termaafkan. Dia setia. Di balik sikapnya yang ‘datar’, dia menyimpan emosi yang ditekannya sedemikian rupa–hingga tak disadarinya lagi, sebuah versi yang lebih ekstrem dari saya. Dia jarang mengeluh, semua tugasnya dikerjakannya dengan maksimal. Dia sangat setia jika merasa sudah mempercayai kawannya, bahkan jika harus mengorbankan nyawanya. Kemudian yang terpenting adalah bagaimana segala sisi dirinya muncul perlahan seiring perjalanannya. Sisi baiknya, sisi cerdiknya, juga caranya menetapkan tujuan hidup selanjutnya. American Gods sudah lama direncanakan untuk dibuat serialnya, jadi, saya menunggu pengumuman cast resminya saja, tidak mau berspekulasi 🙂

Bagaimana dengan kalian? Share di sini ya.

11 responses to “Book Kaleidoscope 2014 – Day 1: Top Five Male Characters

  1. eh, Om Martin jadi Richard III?? Pak Ben juga?? banyak amat versinya? *garuk2 sirah*

  2. Pilihanmu lain dari yang lain. Siapa menyangka Barry bakal masuk sini? Dia itu gak terlalu banyak di-ekspos (karena keburu dibunuh), tapi juga adalah sosok yang kuat yang terus membayangi sepanjang cerita.

    Richard III adalah pilihan menarik juga. Dia memang karakter yang kuat dan mengagumkan ya?

    Dorian Gray! Hahaha…. Aku gak bakal masukin dia sih, but nice try anyway… 😉

    • Hehe, makanya aku ga pake judul boyfriend. Waktu ngelihat daftar bacaan yang kebayang2 ya mereka ini, tapi ngeri juga kalo jadi boyfriend :p

  3. Duh.. Shadow :3
    Jadi pengin re-read American Gods kaaaan.. -,-

  4. Asy-syifaa Halim

    Kayaknya cuma aku yang berpikir bahwa karakter boyfriend ini benar-benar boyfriend, umurnya masih yang setara sama aku lah 😀

    Day 1

  5. Emmm… jadi pengen nonton adaptasi Richard III yg ada Martin & Ben (males baca play-nya, agak kapok sama Shakespeare :-p)

Leave a reply to bzee Cancel reply