Tag Archives: (writer) Jen Campbell

More Weird Things Customers Say in Bookshops – Jen Campbell

16174631Title : More Weird Things Customers Say in Bookshops (Weird Things Customers Say in Bookshops #2)
Author : Jen Campbell (2013)
Format : ebook

Di tengah maraknya toko buku online maupun buku digital, keberadaan toko buku menjadi terancam. Tak sedikit toko buku lokal yang telah gulung tikar, baik di luar negeri maupun di Indonesia, oleh karena fenomena ini. Namun, masih ada hal-hal yang tak bisa tergantikan dari toko buku yang ‘sesungguhnya’, dimana kita bisa menyentuh buku-bukunya, menyusuri rak demi rak mencari ‘sinyal-sinyal’ buku yang menunggu untuk kita bawa pulang, juga…kisah-kisah para penjual buku yang diceritakan dalam buku ini.

Buku yang hanya berisi penggalan-penggalan percakapan aneh, lucu, konyol, absurd, atau apalah sebutannya, antara penjual buku, pembeli, pustakawan, serta penulis buku ini. Mulai dari anak-anak yang membuat kita tertawa geli, hingga orang dewasa yang membuat kita mengerutkan kening. Jika Anda adalah seorang ‘pembaca’, maka buku ini untuk Anda, hiburan gratis dari orang-orang yang mungkin tidak akrab dengan buku namun pada suatu saat harus berhubungan dengan buku (atau toko buku), atau juga pembaca yang belum begitu akrab dengan buku, atau…mereka yang seperti kita, pembaca yang sekali waktu punya pemikiran konyol juga. Seperti yang satu ini (sebenarnya dua), saya yakin orang ini sesungguhnya kembaran saya di belahan dunia yang berbeda :p

CUSTOMER: I’d like to buy this audiobook.
BOOKSELLER: Great.
CUSTOMER: Only, I don’t really like this narrator.
BOOKSELLER: Oh.
CUSTOMER: Do you have a selection of narrators to choose from? Ideally, I’d like Benedict Cumberbatch.

CUSTOMER: Do bookshops have talking books for hire?
BOOKSELLER: Well, we have audiobooks that you can buy.
CUSTOMER: No, that’s not what I mean. I don’t want a CD. I want a person. Someone who has learnt a book off by heart and will come to my house to read it out to me.

Oh, well, saya mau keduanya sekaligus kalau ada.

Saya tidak tahu apakah buku-buku panduan traveling sedang membanjiri toko buku di luar negeri sebagaimana di Indonesia saat ini. Yang jelas orang ini membuat saya yakin bahwa Gulliver’s Travels sebaiknya diterjemahkan kembali versi lengkapnya.

CUSTOMER (buying a copy of Gulliver’s Travels): I’m thinking of going travelling, so I thought I’d give this a read to give me ideas of places to go. He seems to have gone to some really crazy parts of the world!

Dan gadis kecil ini menyuarakan kekesalan saya tentang penataan di toko buku.

YOUNG GIRL: Mummy, are the books on the top shelves only for really tall people?

Fenomena ekranisasi di satu sisi menaikkan pamor sebuah buku, tetapi di sisi lain mungkin berujung kesalahpahaman.

CUSTOMER (to her friend): What about this book? (holds up a copy of The Hobbit).
CUSTOMER: No. I don’t want to read that. It’ll spoil the film.

CUSTOMER: Do you have Harry Potter book seven, part two?
BOOKSELLER: Book seven, The Deathly Hallows, is just one volume.
CUSTOMER: But the movie has two parts, so there must be a second book! They don’t just make movies from nothing!

(Two girls wander through the Medical section and find a copy of Gray’s Anatomy)
GIRL: Oh God, I can’t believe they named that book after the TV show … They’ll do anything to get people to buy books these days!
HER FRIEND: Yeah. That’s so, so sad.

Mungkin ada kalanya penjual buku perlu balik ‘mengerjai’ (calon) pembelinya.

CUSTOMER (on the phone): Hi. Do you sell drumsticks?
BOOKSELLER: Umm …the kind you eat or the ones you play drums with?
CUSTOMER (eagerly): The ones you play drums with. Does that mean you carry them?
BOOKSELLER: No, I’m sorry; we don’t have either. I was just curious to know which type you thought a bookshop might have. Try the music shop a couple of miles up the road.

Dan, yah, saya rasa orang ini adalah kolektor buku garis keras.

CUSTOMER: Do you have any books signed by authors who are likely to die very soon? I’d like to make an investment.

Juga pembaca yang sangat ‘mendalami’ bacaannya.

CUSTOMER (to her friend): I only like books that I can really believe happened, you know? Like Twilight.

Jika saya lanjutkan terus, mungkin saya akan mengutip hampir separuh dari buku ini, yang jelas banyak hal konyol dalam buku ini yang begitu epic-nya hingga saya tak bisa berhenti tertawa. Semacam orang yang mencari buku terbaru Charles Dickens, yang (mungkin dipikirnya) baru launching di Oprah Show, atau yang mengkritisi toko buku yang punya satu rak lengkap play Shakespeare tapi sama sekali tidak punya novelnya.

Salah satu yang membedakan buku ini dari buku pertamanya ( Weird Things Customers Say in Bookshops ) adalah dalam buku ini juga ada kisah unik di perpustakaan, juga sang penulis saat acara penandatanganan buku pertamanya. Beberapa bagian buku ini seperti merupakan pengulangan dari buku pertama. Namun, mungkin saat membaca buku ini, mood saya sedang baik hingga saya bermurah hati dalam memberi bintang. Atau mungkin juga karena beberapa nama yang ada di dalamnya (ehm, you know who).

Last but not least, sebagaimana yang dikatakan penulis dalam kata pengantar buku ini:

Long live bookshops, their booksellers, and every single one of their customers.

Buku ini dipersembahkan

For bookshop customers, booksellers, librarians, booklovers, book-hoarders, bookworms and librocubicularists (those who like to read in bed).

And I am at least five of them 🙂

*Diterbitkan pertama kali di akun Goodreads 24 Juli 2013*

Review #25 for Books in English Reading Challenge 2013